Di dalam Al-Qur’an, Yesus adalah rasul Allah, Kalimat Allah (kalimah) dan Roh Allah (ruh) (Al-Qur’an 4:171). Kata Arab bashar di dalam Al-Qur’an menunjuk kepada sesuatu yang fana, bukan kepada dunia rohani. Muhammad hanyalah seorang manusia fana biasa, seperti semua orang lainnya (Al-Qur’an 18:110; 41:6). Hal yang sama juga berlaku pada
Makna kematian Yesus berdasarkan kitab Roma 8:1–17 adalah melalui kematian Yesus orang percaya dipimpin Roh Kudus sehingga menjadi anak Allah yang menderita bersama Yesus.
5. Kenaikan Yesus adalah peristiwa dimana Dia telah diangkat sebagai mediator dan imam surgawi orang percaya. Yesus adalah perantara yang unik antara Allah Bapa dan manusia (1 Timotius 2: 5). Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi tebusan atas pengampunan, pembenaran dan rekonsiliasi kita dengan Allah (Roma 4: 25; Roma 5: 1; 2 Korintus 5: 18-21).
Para pengikut Yesus hendaknya "bersukacita" dan "bergembira" (ayat Luk 6:23) bila karena kesetiaan kepada Kristus dan standar saleh, mereka dicela dan dicemooh. Penganiayaan karena kebenaran adalah bukti bahwa orang percaya berada dalam persekutuan yang benar dengan Tuhan, sebab Yesus pun dianiaya dan dibenci oleh dunia (Yoh 15:18-21;
Sekalipun dia anak, dia melayani sebagai hamba. Tuhan Yesus pun disebutkan hambaku akan berhasil (Yesaya 52: 13). Waktu kita diangkat menjadi anak, semuanya dipilih dan dipanggil untuk menjadi hamba-hambanya Tuhan, apapun penyebutan kita dalam kehidupan sehari-hari tetapi sebenarnya kita semua adalah hamba-hamba Tuhan.
Para rasul, sebagai murid-murid Yesus, melaksanakan dengan tekun tugas perutusan dari Yesus itu. Di mana-mana mereka mewartakan datangnya Kerajaan Allah. “Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Mrk 16:20).
xFMMJr. 83 466 494 178 98 245 415 206 436

yesus diangkat menjadi tuhan